Orang Kafir Kekal di Neraka atau Tidak ?

Bismillahi wa bihamdihi, Assholatu wassalamu ‘Ala Rasulillah…

Allah Maha Adil, disini kita sepakat dan tidak ada yang menyalahi kebenaran mutlak ini. Hanya saja terkadang kita terkelabui oleh akal kita yang terbatas untuk memikirkan Sang Kholiq yang tidak terbatas. Mungkin yang paling pas adalah seperti ini, “Tafakkaruu fi kholqillahi wala tatafakkaruu fillahi, fa innakum laa taqdiruuna qodrahu” (al hadits) secara ma’nawi bisa kita artikan dengan “berfikirlah tentang ciptaan Allah namun jangan berfikir tentang Sang Pencipta, karena kalian tidak akan pernah mampu (sampai pada-Nya).

Ada sesuatu yang menarik jika kita kaitkan dengan keadilan Tuhan, Apakah Orang Kafir Kekal Di Neraka atau Tidak?. Orang kafir juga adalah makhluq Allah yang tidak kekal yang hidup di dunia yang kelak juga akan musnah ini. Di dalam Al-Qur’an Allah berfirman : Kholidiina Fiiha…..(QS-Al Baqarah) (dan mereka  =orang-orang kafir= kekal selama-lamanya di dalamnya =Neraka=). Apakah termasuk adil jika ada seseorang yang berbuat dosa selama 55 tahun, lalu disiksa di Neraka selama-lamanya? Apakah ini Adil…???? sepintas kita akan berfikir, ini tidak adil, it’s not fair U know..!! dan Allah terhindar dari sifat-sifat tercela. Itulah sebabnya ada yang berpendapat, orang kafir itu disiksa di neraka hanya selama dia berbuat kekafiran itu. Misalkan selama hidupnya yang berusia 75 tahun dia kafir, maka dia hanya disiksa selama itu. Mereka berdalil dengan kata Kholid dan Baqa’ yang sama-sama bermakna KEKAL. Mereka membedakan arti Kholid yaitu sesuatu yang kekal dan kekekalannya akan berahir, sedangkan Baqa’ adalah kekal yang tiada permulaan dan akhirnya, itulah sebabnya Allah menyandang gelar Baqa’ dan bukan kholid. Itu pendapat yang pertama. Okelah kholid memang artinya kekal tapi kekal namun kekekalannya tidak seperti Baqa’ yang tiada awal dan tiada akhir, sedangkan kholid adalah kekal yang memiliki awal dan akhir, namun bukankah Allah juga mengatakan dalam ayat yang lain Kholidiina fiiha abada..? (mereka kekal dalam neraka selama-lamanya), Allah menyandingkan ayat kholidiina dengan kalimat abada yang berarti selama-lamanya. Maka dari sinilah kita bisa membuktikan letak kesalahan pendapat yang pertama. Allah a’lam

Dalam masalah ini –saya peribadi- lebih setuju dengan pendapat yang mengatakan ‘orang-orang kafir itu kekal didalam neraka’ karena Al-Qur’an juga sudah menyebutkan demikian, namun permasalahan yang muncul dari sini kembali lagi ke permasalahan yang pertama, Adilkah menyiksa Makhluq yang tidak kekal dengan siksaan yang kekal?. Ulama ilmu kalam mempunyai teori dalam masalah ini, yaitu laa yajuuzu takhalluful wa’di wa yajuuzu takhalluful wa’iid, tapi kita tidak membicarakan itu disini, cuman ringkasnya seperti ini. Misalkan ada manusia kafir selama hidupnya lalu Allah mengampuni sebagian dosanya, maka ini yang dinamakan Rahmat, karena Allah Maha Rahman dan Rahim, namun jika seseorang melakukan ibadah selama hidupnya tapi Allah menyiksanya di Akhirat, ini yang namanya takhallful wa’iid dan ini sangat tidak Adil, tapi Maha suci Allah terhindar dari sifat ini. Lalu kalau kita kaitkan dengan masalah yang pertama apakah itu Adil ?, menyiksa hamba yang tidak kekal dengan siksaan yang kekal? Al qur’an juga sudah menyebutkan bahwa orang kafir itu kekal di neraka…!!

Untuk menjawab pertanyaan ini ada dua yang harus kita yakini dengan keyakinan yang dalam, yaitu Allah Qadirun ‘Ala Kulli Syai’ dan yang kedua Allah Ta’ala A’la wa A’lam. Orang kafir kekal dineraka meskipun di dunia mereka tidak kekal karena Allah Maha TAHU jika Allah membiarkan mereka kekal didunia maka mereka juga akan berbuat kekafiran selama-lamanya. Ini jawaban Ibnu Adil dalam tafsirnya yang menurut saya paling pas untuk menjawab masalah ini. Allah Ta’ala A’la wa A’lam!