jump to navigation

Syubhat Seputar Hadits 23 February 2009

Posted by coolenha in it's islam.
trackback

Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Bahwasanya Muhammad adalah Rasulullah….. “(Al Hadits)

Hadits secara gamblang bisa kita definisikan dengan setiap perkataan Rasulullah SAW, Perbuatan dan Ketetapan beliau. Banyak orang yang mengartkan Hadits Nabawi secara mentah-mentah sehingga artinya sangat berlainan dengan maksud asli dari hadits tersebut. Hasilnya mereka salah faham terhadap hadits, bahkan sampai ada yang memakainya sebagai dalil perbuatannya yang salah.

Rasulullah sudah meninggalkan dua pusaka sebelum beliau meninggal sebagai pegangan kita, Al-Qur’an dan Al-Hadits. Jadi jangan sampai kita menyalahartikan maksud dan makna yang terkandung dalam keduanya. sebagai contoh adalah hadis Rasulullah SAW :

“umirtu an uqaatila an naas hatta yasyhadu an laa ilaa ha illallah….. ” (al hadits) artinya : Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa Tiada Tuhan selain Allah….

Kalau dilihat sepintas maka hadits ini sama sekali tidak menghargai Hak Asasi Manusia yang sudah menjadi fitrah seluruh manusia untuk memilih jalan hidupnya sendiri, hadits ini juga sangat bertentangan dengan ayat Al-Qur’an yang berbunyi : laa ikraaha fi ad-diin tidak ada paksaan dalam beragama. Ini Allah sendiri yang berfirman, kok Rasulullah berani sekali mengatakan kalau dia diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah? Apakah Rasulullah berdusta? lalu kenapa bertentangan firman Tuhan dan hadis Rasulullah?

Kalau kita lihat sepintas memang terlihat sangat bertentangan dengan Al-Qur’an dan sangat tidak menghormati fitrah manusia. Itulah sebabnya kita jangan sampai salah mengartikan hadits ataupun Al-Qur’an. Kedua pusaka ini tidak mungkin bertentangan karena sumbernya adalah satu, wahyu dari Allah SWT. Jadi jangan terlalu terburu-buru menyalahkan Islam dan Rasulullah.

Lihat matan hadisnya dulu, rasulullah memakai kata-kata Qaatil yang berasal dari kata Qaatala bukan aqtul. dan perbedaannya sangat jauh. Qaatala bisa diartikan bazlu atthaqah fii sharfil ‘aduwwi ‘an iizaii, intinya adalah memerangi jika ada sebab tertentu, misalkan tersakiti dan lain-lain. sedangkan Aqtul bisa diartikan memang sengaja membunuh. Yang perlu kita ingat adalah hadits ini memakai kata qaatala bukan qatala. Rasulullah tidak pernah memaksa orang yahudi makkah dan madinah untuk masuk islam, bahkan beliau sangat menghormati hak-hak mereka, kecuali setelah mereka melanggar perjanjian yang telah mereka sepakati barulah Rasulullah memerangi mereka. Allah bersabda : faman sya’a falyu’min waman sya’a fal yakfur melalui ayat ini Allah telah menjamin kebebasan setiap manusia untuk beriman dan kafir. jadi hadis umirtu an uqaatila annas sangat salah sekali kalau diartikan secara terburu-buru sehingga arti dan maksudnya menjadi salah.

T A M B A H A N bagian II

Comments»

1. nada iqlima arum - 28 November 2010

kurang lengkap nich…dilengkapin lagi yach…

coolenha - 28 November 2010

Oke makasih usulnya…emang dari kemaren dah pengen nambahin, ne sekarang baru sempat…tuh dah saya tambahin!!


Leave a comment